DATUM GEODETIK DAN SISTEM KOORDINAT
1. Pengertian
Datum Geodetik
Sistem ini merupakan model matematika yang membagi bumi dalam beberapa zone dengan satuan
nilai adalah meter. Datum geodetik
atau referensi permukaan atau georeferensi adalah parameter sebagai acuan untuk
mendefinisikan geometri ellipsoid bumi.
Jenis geodetik menurut metodenya :
a.
Datum horizontal
Datum geodetik yang digunakan untuk pemetaan horizontal. Dengan teknologi yang semakin maju, sekarang muncul kecenderungan penggunaan datum horizontal geosentrik global sebagai penggganti datum lokal atau regional.
b. Datum Vertikal
adalah bidang referensi untuk sistem tinggi ortometris. Datum vertikal digunakan untuk merepresentasikan informasi ketinggian atau kedalaman. Biasanya bidang referensi yang digunakan untuk sistem tinggi ortometris adalah geoid.
Jenis
geodetik menurut area luasnya :
a.
Datum lokal
Merupakan
datum geodesi yang paling sesuai dengan bentuk geoid pada daerah yang tidak terlau luas. Contoh datum lokal di Indonesia antara lain: datum Genoek, datum Monconglowe, DI 74
(Datum Indonesia 1974), dan DGN 95 (Datum
Geodetik Indonesia 1995).
b.
Datum regional
Datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang bentuknya paling sesuai dengan bentuk permukaan geoid untuk area yang relatif lebih luas dari datum lokal. Datum regional biasanya digunakan bersama oleh negara yang berdekatan hingga negara yang terletak dalam satu benua. Contoh datum regional antara lain: datum indian dan datum NAD (NorthAmerican Datum) 1983 yang merupakandatum untuk negara yang terletak di benua Amerika bagian utara, Eurepean Datum 1989, dan Australian Geodetic Datum 1998.
c.
Datum global
Datumgeodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang sesuai dengan bentuk geoid seluruh permukaaan bumi. Karena masalah penggunaan datum yang berbeda pada negara yang berdekatan maupun
karena perkembangan teknologi
maupun karena perkembangan teknologi penentuan posisi yang mengalami kemajuan pesat, maka penggunaan datum mengarah pada datum global. Datum datum global yang
pertama adalah WGS 60, WGS66, WGS 72, awal tahun 1984 dimulai penggunaan datum WGS 84, dan ITRF.
1. SISTEM
KOORDINAT
Sistem koordinat Kartesius digunakan untuk
menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan
dua bilangan yang disebut koordinat x (absis) dan koordinat
y (ordinat) dari titik tersebut. Dalam matematika dikenal persamaan y
= f(x).
Untuk mendefinisikan
koordinat diperlukan dua garis berarah yang saling tegak lurus (sumbu x dan
sumbu y), dan panjang unit, yang dibuat tanda-tanda pada kedua sumbu tersebut.
Istilah Kartesius digunakan
untuk mengenang ahli matematika sekaligus filsuf Perancis Descartes.
Sistem koordinat secara umum dibagi menajdi dua
yaitu :
1) Sistem
koordinat 2
dimensii
Sistem koordinat 2
dimensi yang dapat diterima secara meluas:
a. Sistem
koordinat Kartesian (Sistem Koordinat siku-siku)
Sistem
koordinat kartesian tersusun atas garis lurus atau kurva yang saling
berpotongan tegak lurus. Dengan ketentuan sumbu Y mewakili arah utara dan
sumbu X mewakili arah timur.
Gambar 1. Sistem Koordinat
Kartesius siku-siku
b. Sistem koordinat polar (sistem koordinat kutub)
Sistem di mana setiap titik pada bidang
ditentukan dengan jarak (r) dari
suatu titik yang telah ditetapkan dan suatu sudut (ø) dari suatu arah yang telah
ditetapkan.
Gambar 2. Sistem Koordinat polar
2) Sistem
koordinat 3
dimensi
Sistem koorinat 3
dimensi terdiri dari dua sistem yang digunakan :
a. Sistem
Koordinat Kartesian ( Global Kartesian)
Gambar 3. Sistem Koordinat Kartesius 3-D
b. Sistem
Koordinat Polar / GeografisMenggunakan 2 sudut dan 1 tinggi (koordinat (ϕ, λ, z) ). Koordinat z pada geografis didefinisikan secara gravitationally. Latitude (ϕ) dan Longitude (λ) didefinisikan dengan ellipsoid, suatu sudut berbentuk ellips yang diputar pada sumbu. Sedangkan Elevasi (z) didefinisikan dengan geoid suatu bentuk permukaan dari konstanta potensial gravitasi. Earth datums didefinisikan dengan nilai-nilai standar dari ellipsoid dan geoid.
Gambar 4.Sistem Koordinat polar 3-D
SISTEM
KOORDINAT PROYEKSI
Proyeksi
Peta dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari cara pemindahan data
topografi dari permukaan Bumi ke atas permukaan peta.
Gambar 5. Proyeksi Peta
Sistem proyeksi terdiri
dari beberapa tipe/jenis yaitu :
1.
Azimuthal
2.
Kerucut
3.
Silinder
Gambar 6.Tipe sistem proyeksi
Contoh :
Gambar 7. Tipe Proyeksi bentuk tabung
Gambar 8. Tipe Proyeksi bentuk kerucut
Pada sistem koordinat proyeksi terdiri dari 3 sistem,yaitu:
·
The Universal Transverse Mercator (UTM)
·
The Universal Polar Stereographic (UPS)
·
The State Plane Coordinate (SPC)
The
Universal Transverse Mercator (UTM) telah membagi permukaan bumi menjadi 60
zona yang setiap zona mencakup 6°. Karena datum adalah bagian dari sistem
koordinat proyeksi maka UTM bisa dijadikan dasar pada luas datum (WGS 84).
Gambar 9. UTM (Universal Transverse Mercator)
Sifat-sifat
proyeksi UTM :
a. Proyeksi
ini adalah proyeksi Transverse Mercator yang memotong bola bumi pada dua buah
meridian yang disebut dengan meridian standar. Meridian pada pusat zone disebut
sebagai Meridian tengah.
b. Daerah
diantara dua meridian disebut zone. Lebar zone adalah sekitar 6 sehingga lebar
bumi dibagi menjadi 60 zone.
c. Perbesaran pada meridian tengah adalah 0,9996.
d. Perbesaran pada meridian standar adalah 1.
e. Perbesaran pada meridian tepi adalah 1,001.
f. Satuan ukuran yang digunakan adalah meter.
Gambar 10. Pembagian wilayah Indonesia dengan Zona UTM
GLOSARIUM
1.
Titik datum adalah suatu titik fundamental yang didefinisikan
secara astronom geodesi merupakan titik awal (referensi) dari suatu
perhitungan. misal : Datum Genuk dan Datum Padang.
2.
Titik
awal adalah titik
yang paling awal perlu diketahui, baik dengan definisi, diberikan ataupun
diukur.
3.
Titik
ikat adalah titik
yang bersama-sama membangun kerangka dasar pemetaan baik secara horizontal
maupun vertical, dimana titik-titik ini tersebar keseluruh daerah pemetaan
dengan ketinggian yang setara
4.
Permukaan
air laut rata-rata (MSL) adalah
pengandaian bilamana permukaaniar aut dalam keadaan diam, permukaan air laut
dapat dianggap sebagai salah satu permukaan datum.
5.
Nol
normal adalah permukaan
air laut yang berubah menurut waktu, maka melalui suatu perjanjian dipilih
ketinggian dasar diatas muka laut dengan menganggap mempunyai tinggi nol
(0.000m) yang dinyatakan sebagai titik diatas pilar beton (BM) yang dibuat
menurut kontruksi yang kuat dan stabil.
6.
Jarak
datar (AB) adalah
jarak yang diukur diatas permukaan horizontal pengamat ke proyeksi titik
lainnya diatas horizon pengamat tadi.
7.
Jarak
miring (AB’) adalah
jarak yang dikur diatas permukaan tanahdari satu titik ketitik lainnya tanpa
melihat kemiringan tanahnya.
8.
Garis
kontur adalah garis
khayal yang menghubungkan titik-titik diatas permukaan bumi yang sama
ketinggiannya.
9.
Interval
kontur : jarak antara
dua kontor yang berdekatan, merupakan bilangan bulat
10. Bidang referensi / bidang datum adalah suatu bidang nivo
tertentu diamana titik-titik mulai dihitung. Missal geoid.
11. Tinggi suatu titik adalah jarak tegak diatas atau dibawah bidang datum.
12. Beda tinggi antara dua titik adalah jarak tegak antara dua bidang
nivo yang melalui kedua titik tersebut.
13. Garis khatulistiwa (Arab خط
الاستواء) atau ekuator (Inggris equator)
: garis imajiner yang terletak di
tengah-tengah planet di antara dua kutub dan paralel terhadap poros
rotasi planet.
14. Garis khatulistiwa planet bumi ini membagi bumi menjadi dua
bagian belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Garis-garis
yang sejajar garis khatulistiwa disebut garis lintang (latitude)
15. Garis khatulistiwa adalah lintang ekuator adalah 0°, dengan panjang
garis sekitar 40.075,02 km. panjang geometris khatulistiwa 360°, jadi setiap 1°, panjang garisnya : 111,320 km.
16. Kecepatan
rotasi bumi di garis khatulistiwa : 1.669,8 km/jam atau 463,8 m/dt. Kecepatan rotasi di utara dan di
selatan khatulistiwa semakin kecil hingga kecepatan 0 pada titik 90° Lintang
Utara dan titik 90° Lintang Selatan
17. Garis meridian adalah sebuah garis imajiner pada
permukaan bumi, tempat kedudukan titik-titik dengan bujur yang sama,
menghubungkan kutub utara dan kutub selatan dengan panjang garis :
40.007,86 km, panjang geometris meridian
360°, jadi setiap 1°, panjang garisnya
: 111,133 km.
18. Garis meridian 0° disebut garis Greenwich. Garis-garis
meridian yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan disebut garis bujur
(longitude)
19. Garis bujur terdiri atas Bujur Barat (0°-180°) dan
Bujur Timur (0°-180°).
Komentar
Posting Komentar