PENGANTAR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)


1.      Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu  systema, yang mempunyai satu pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satau kesatuan yang tidak terpisahkan (Vaza,2006). Sementara itu menurut Hamalik  (2002 dalam  Zakir 2007) Sistem secara teknis berarti seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Mudyharjo (1993, dalam Zakir 2007) mendefinisikan sistem sebagai  suatu kesatuan dari berbagai elemen atas bagian-bagian  yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan. Dari ketiga definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan erat satu dengan lainya untuk mencapai tujuan bersama-sama. Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, sebagai contoh, pesawat terbang  adalah suatu sistem yang terdiri dari sistem-sistem bawahan seperti mesin, sistem badan pesawat  dan sistem rangka. Masing-masing sistem ini terdiri dari sistem tingkat yang lebih rendah lagi, misal sistem mesin adalah kombinasi dari sistem karburator, sistem bahan bakar dan seterusnya. Istilah subsistem digunakan untuk memudahkan  analisis dan pengkomunikasian. Berikut ini adalah karakter atau sifat-sifat tertentu yang dimiliki oleh sistem:
a.       Mempunyai komponen (component). Suatu sistem mempunyai sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk membentuk suatu kesatuan.Setiap komponen mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi  tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b.      Batas sistem  (boundary).
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sitem dengan sistem lainya.
c.       Penghubung sistem (interface).
Penghubung merupakan media antara subsistem dengan subsistem lainya. Penghubung    memungkinkan sumber-sumber daya mengalit dari satu subsistem  ke subsistem lainya, dan juga subsistem -subsistem tersebut dapat berintegrasi membentuk satu kesatuan :
·         Masukan sistem (input).
Sesuatu yang dimasukan ke dalam sistem yang berasal dari lingkungan 
·         Keluaran sistem (output).
Suatu hasil dari proses pengolahan sistem yang dikeluarkan ke lingkungan
·         Pengolahan sistem (proces).
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran
·         Lingkungan luar sistem (environments)
Segala sesuatu di luar batas suatu sistem yang mempengaruhi kerja sistem.
·         Sasaran suatu tujuan (goal)
Setiap sistem mempunyai tujun. Suatu sistem dikatakan berhasil  jika mengenai sasaran atau tujuan (goal).
2.      Data dan Informasi
Seringkali  istilah informasi dan data agak rancu karena kedua istilah tersebut sering digunakan secara bergantian dan saling tertukar, meskipun kedua istilah ini sebenarnya merujuk pada masing-masing konsep yang berbeda. Data merupakan bahasa mathematical dan simbol-simbol  pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa, aktivitas, konsep dan objek-objek penting lainya., data merupakan suatu kenyataan apa adanya  (raw facts). Sedangkan informasi adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh arti oleh penerimanya ( John,
1983 dalam Prahasta, 2002).

                                                 Gambar 1. Hubungan data dan informasi 

                                                 Gambar 2. Model Pengolahan Data  

Struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda beda bergantung pada  macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi. Diantara berbagai  sistem informasi jelas terdapat banyak perbedaan akan tetapi ada suatu persamaan yang menonjol  yaitu semua sistem informasi menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber (Coppock dan Anderson, 1987, dalam Notohadiprawiro,2006).
3.  Pengertian Sistem Informasi Geografis
a.       Pengertian Sistem
Merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berintegrasi dan berinterpedensi dalam lingkungan dinamis untuk mencapai tujuan tertentu.
b.      Pengertian Informasi
Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam SIG informasi memiliki volume terbesar. Setiap objek geografi memiliki setting data tersendiri karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam peta. Jadi, semua data harus diasosiasikan dengan objek spasial yang dapat membuat peta menjadi berkualitas baik.
c.       Pengertian Geografis
Setiap objek geografi mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Objek bisa berupa fisik, budaya maupun ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu objek sesuai dengan kenyataannya dibumi. Simbol, warna dan gaya garis digunakan untuk mewakili setiap spasial yang berbeda pada peta dua dimensi.
Data spasial divisualisasikan berupa titik, garis poligon (2-D) dan permukaan (3-D).
                                                     Gambar 3. Visualisasi Data Spasial 
Definisis SIG sangat beragam, karena memang defenisi SIG selalu berkembang, bertambah dan sangat bervariasi, dibawah ini adalah beberapa definisi SIG.
a)      Kang-Tsung Chang (2002), mendefinisikan SIG sebagai :  is an a computer system for capturing, storing, querying, analyzing, and displaying geographic data. 
b)      Arronoff (1989), mendefinisiskan  SIG sebagai suatu sitem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali),manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi Arronoff (1989).
c)      Menurut Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat  mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan  deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi.
d)     (Burrough,1986) mendefinisikan   SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk  memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. 
Dari defenisi-definisi tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SIG  terdiri atas beberapa subsistem yaitu: data input, data output, data management , data manipulasi dan analysis (Prahasta, 2005).
                                                              Gambar 4. Subsistem SIG 
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data keruangan yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi.
4. Komponen Geografis
a.       Litosfer : relief, topografi, jenis tanah, batuan & stratigrafi dll.
b.      Hidrosfer : kawasan perairan, laut, danau, sungai dan fenomena lain tentang perairan.
c.       Atmosfer : informasi tentang klimatologi (iklim) termasuk unsur-unsurnya dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
d.      Biosfer : tumbuhan, hewan dan manusia, yang sangat dipengaruhi oleh unsur litosfer, hidrosfer dan atmosfer.
e.       Sosial budaya : budaya  masyarakat, suku bangsa, bahasa, adat yang dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

                                                       Gambar 5. Komponen-komponen geografis 
5. Komponen Sistem Informasi Geografis
a.       Perangkat keras          
Perangkat keras yang sering digunakan antara  adalah  Digitizer, scanner,Central Procesing Unit (CPU), mouse , printer, plotter.
b.      Perangkat lunak                 
Bila dipandang dari sisi lain, GIS  juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basis data memegang peranan kunci. Setiap subsistem diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul, hingga tidak mengherankan jika ada perangkat GIS yang terdiri dari ratusan modul program yang masing-masing dapat dieksekusi sendiri. Contoh (Arc View, Idrisi, ARC/INFO,ILWIS, MapInfo dan lain  lain)
c.       Data dan informasi geografi      
Data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung  dengan cara meng import-nya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara   langsung dengan cara menjitasi data spasial dari peta dan memasukan data   atributnya dari table-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard
d.      Pengguna  (user)
Teknologi GIS tidaklah bermanfaat  tanpa manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi nyata Suatu proyek SIG akan berhasil jika di  manage dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keakhlian yang tepat pada semua tingkatan.
                                            Gambar 6. Komponen Sistem Informasi Geografis
6. Pengguna Sistem Informasi Geografis
     1)      Organisasi Internasional
      UN HABITAT, The World Bank, UNEP, FAO, WHO, etc.
     2)      Perusahaan swasta
       Transportasi, Real Estate, Asuransi, etc.
     3)      Pemerintah
a.       Kementerian Lingkungan Hidup, Perumahan, Pertanian, etc.
b.      Orang yang berwenang dalam lingkup lokal, Kota Besar, Kotamadya, etc.
c.       Badan Perencanaan Daerah, Pertamanan, Transportasi, etc.
     4)      Organisasi Non-profit /NGO’s
World Resources Intitution, ICMA, etc.
     5)      Academik dan Lembaga penelitian Smithsonian Institution, CIESIN, etc.

7. Prosedur Kerja Sistem Informasi Geografis
Data SIG adalah data spasial/bereferensi geografik. Referensi ini memungkinkan menggambarkan fiture/ kenampakan pada permukaan bumi menggunakan:
·         Lintang & bujur
·         Sistem koordinat nasional
·         Sebuah alamat
·         Sebuah kabupaten
·         Pengenal lahan basah
·         Sebuah nama jalan
Sebuah SIG menyimpan informasi tentang bumi sebagai sebuah koleksi dati layer tematik yang dapat dihubungkan secara bersama-sama dengan geografik.
                                                        Gambar 7. Geografik dan Database  
8.  Aplikasi dan Pemanfaatan SIG
Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam  mendapatkan data-data   yang telah diolah   dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk dijital.  Sistem ini merelasikan data spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya dapat membuat peta  dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG merupakan alat yang handal untuk
menangani data spasial, dimana  dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, table, atau dalam  bentuk konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan (Barus dan Wiradisastra, 2000 dalam As Syakur 2007). Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa perlu menggunakan SIG, menurut  Anon  (2003, dalam As Syakur 2007) alasan yang mendasarinya  adalah:
1.  SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintergarsi
2.  SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data
3.  SIG memiliki kemampuan menguraikan unsure-unsur yang ada dipermukaan bumi ke dalam beberapa layer atau  coverage data spasial
4.  SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menvisualisasikan data spasial berikut atributnya
5.  Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif
6.  SIG dengan mudah menghasilkan peta -peta tematik
7.  SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitanya dengan bidang spasial dan geoinformatika. 
      Posisi GIS dengan segala kelebihannya,  semakin lama semakin berkembang bertambah dan bervarian. Pemanfaatan  GIS semakin meluas meliputi   pelbagai disiplin ilmu, seperti ilmu kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan, ilmu pertanian, militer dan
lain sebagainya.
           
Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi SIG:
1.  Pengelolaan Fasilitas  : Peta skala besar,  network analysis, biasanya digunakan untuk    pengolaan fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah penempatan  pipa dan kabel bawah tanah, perencanaan fasilitas perawatan, pelayanan jaringan telekomunikasi  
2.  Pengolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Untuk tujuan ini pada umumnya digunakan citra satelit, citra Landsat yang digabungankan dengan foto udara, dengan teknik  overlay. Contoh aplikasinya adalah studi kelayakan untuk tanaman pertanian, pengelolaan hutan dan analisis dampak lingkungan
3.  Bidang Transportasi: Untuk fungsi  ini digunakan peta skala besar dan menengah  dan analisis keruangan, terutama untuk manajemen transit perencanaan rute, pengirimsn teknisi, analisa pelayanan, penanganan pemasaran dan sebagainya.
4. Jaringan telekomunikasi : GIS digunakan untuk memtakan Sentral. MDF  (Main    Distribution Poin), kabel primer, Rumah Kabel, kabel Sekunder, Daerah Catu Langsung dan seterusnya sampai ke pelanggan. Dengan GIS kerusakan yang terjadi dapat segera diketahui. 
5. Sistem Informasi Lahan :  Untuk keperluan ini yang digunakan adalah peta kadastral skala  besar atau peta persil tanah dan analisis keruangan untuk informasi kadatral pajak.
                                                        Gambar 8. Contoh Aplikasi SIG 3-D 

                                               Gambar 9. Contoh Aplikasi SIG jalan di Web Browser 


DAFTAR PUSTAKA
Anon, 1989, Libraries. Pasific. Information Bull.
Burrough.P, 1986. Principle of Geographical Information System for Land Resources Assesment, Oxford, Claredon Press.
Denny Charter, Irma Agtrisari, Desain dan Aplikasi GIS, Geographic Information System, 2003. Jakarta. P.T. Gramedia.  
Edy Prahasta, 2005.  Sistem Informasi Geografis. Edisi Revisi, Cetakan Kedua.   Bandung. C.V.Informatika.
Kang-Tsung Chang, 2002. Introduction to Geographic Information System, Mc.Graw-Hill. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenali Tanda dan Gejala Serangan Virus pada Tanaman

TITIK LAYU PADA TANAMAN

SOAL UTS DASAR-DASAR ILMU TANAH